Thursday, August 2, 2012

Fungsi Guru terhadap Buku Teks Pelajaran

Mengkritisi atau sampai pada upaya koreksi buku teks pembelajaran menjadi sangat penting bagi guru. Terlebih pada konteks global saat ini, yang ditandai maraknya buku-buku (termasuk buku pelajaran) yang kontroversial, karena dinilai tidak sesuai bahkan menyesatkan peserta didik dan masyarakat pada umumnya.

Buku-buku yang dinilai tidak relevan dengan usia dan perkembangan peserta didik, banyak ditentang oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk oleh institusi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kontroversi yang terjadi meliputi penyinggungan terhadap unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), juga mengandung unsur pornografi.

Buku-buku model di atas tidak hanya sekedar dikoreksi, melainkan harus segera ditarik dari peredaran karena berakibat konflik dan meresahkan di tengah lingkungan masyarakat dan keluarga.

Melihat fenomena di atas, menuntut peran aktif para guru dalam menilai dan menyikapi konten buku teks pelajaran yang menjadi rujukannya di sekolah. Mengingat guru adalah figur paling dekat dengan keberadaan buku teks, yang setiap saat membuka dan memahami materi di dalamnya. Guru dapat secara runtut memberikan koreksi bila terdapat hal-hal yang tidak sepadan dengan tuntutan standar kompetensi yang ada. Melalui kegiatan di atas, guru tidak hanya memiliki fungsi menyajikan materi demi materi, melainkan juga harus melakukan kegiatan koreksi dan memberikan komentar bila diperlukan untuk dapat merelevansikan materi dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan peserta didik.


No comments:

Post a Comment